Wahai Saudara Seimanku
Assalamulaikum,
Akhir-akhir ini kita banyak mendengar tentang nasib buruk yang menimpa saudara seiman kita yang berada di Myanmar. Ya, suku Rohingnya. Suku Rohingnya adalah salah satu suku yang mendiami Negara Myanmar yang memeluk agama islam. Hidup ditengah kaum yang mayoritas beragama budha dan menjadi kaum minoritas disana membuat suku ini terancam.
Entah darimana asal usulnya sehingga terjadi perpecahan dalam negara tersebut sehingga membuat suku minoritas ini hidupnya terancam.
Telah banyak berita yang beredar bagaimana dengan beringas mereka di dzalimi atas dasar alasan yang tidak jelas. Mereka dibantai, dibunuh secara keji, dibakar hidup-hidup, diperkosa, dan diperlakukan semena-mena oleh saudara senegaranya sendiri.
Yang lebih membuat miris adalah pemerintah Myanmar sendiri menolak mengakui suku ini dan secara terang-terangan mengusir suku ini dan meminta negara lain yang ingin mengurus mereka.
Mereka diusir dengan tidak manusiawi, dibiarkan terombang-ambing dilautan lepas dengan perbekalan yang tidak memadai. Banyak dari mereka yang tidak mampu bertahan yang akhirnya meninggal dunia dan jenazahnya dibuang dilaut.
Sempat berlabuh dibeberapa nagara seperti Thailand, Malaysia, dan bahkan Indonesia untuk mencari perlindungan dan pertolongan, mereka malah ditolak di negara-negara tersebut. Ya meskipun akhirnya Indonesia mau menerima mereka dan menolong mereka.
Entah apa yang ada dipikiran para pemerintah yang sempat menolak mereka.
Suku Rohingnya manusia. Mereka sama-sama lahir dengan hak hidup yang diberikan oleh Allah sama seperti kita. Masihkah dunia barat, menyebut kaum muslim teroris setelah melihat kenyataan bahwa umat muslim sendiri menjadi korban. Dimana andil Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)? Bukankah seharusnya mereka menjembatani negara-negara yang berseteru? Kenapa badan ini tidak dibubarkan saja? Toh mereka tidak bisa menyelamatkan kaum muslim yang terdzalimi.
Bukan suku Rohingnya saja. Tentu masih ingat sampai sekarang bagaimana PBB tidak bisa berkutik dalam menyelamatkan nyawa-nyawa tidak berdosa di Palestina, bahkan hingga detik ini.
Dimana keadilan? Saya yakin denga teramat, bahwasanya semua agama dimuka bumi ini mengajarkan tentang keadilan, kebajikan, dan hak asasi manusia. Lalu kenapa bisa hal seperti ini masih bisa terjadi? Bahwasanya pada Tuhan nya saja mereka membangkang, bagaimana dengan sesama manusia?
Jujur saya teramat sedih ketika tidak jarang saya memikirkan hal ini ketika malam-malam, ketika senggang dan seketika pikiran-pikiran ini menyerang cerebelum saya dengan membabi buta.
Bukan hanya sedih memikirkan bagaimana rasanya berada diposisi mereka. Merasakan kesedihan yang mendalam melihat Ibu Bapak mereka meninggal didepan mereka, sanak saudara, sahabat dan kerabat. Hidup dengan kekhawatiran ketika mereka harus menghadapi kenyataan bahwa hidup mereka akan berhenti dengan sekali tembak, dengan sekali ledakan. Bahkan untuk tidur saja mereka harus bepikir ulang takut kalau-kalau serangan datang tiba-tiba dan dapat mengakhiri hidup mereka kalau saja sampai mata mereka terpejam barang 1 atau 2 menit.
Kesedihan lain yang saya rasakan, yang seringkali membuat saya merasa berdosa adalah, betapa saya tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolong mereka. Untuk menghentikan serangan-serangan itu, untuk bernegoisasi dan menghentikan pembantaian yang tidak manusiawi tersebut.
Wahai saudaraku, percayalah Allah tidak tidur. Dia Maha Melihat. Sungguh Allah telah menyiapkan surga untuk kalian. Khusnul khotmah In shaa Allah.
Allah akan membalas semua perbuatan keji itu. Semoga Allah selalu melimpahkan kesabaran dan keikhlasan untuk kalian semua.
Salam dariku,
Teruntuk saudara seiman ku, Suku Rohingya dan rakyat Palestina.