Marhaban Ya Ramadhan
Assalamualaikum,
Alhamdulillah, bulan penuh berkah akan segera datang. Alhamdulillah untuk yang kedua adalah pemerintah menetapkan awal Ramadhan akan jatuh pada tanggal 18 Juni 2015 yang bersamaan dengan Muhammadiyah menempatkan awal ramadhan. Bersyukur sekali karena nanti pasti lebaran akan pada tanggal yang sama pula alhamdulillah :)
FYI, dalam keluarga saya sebenernya adalah penganut Muhammadiyah bukan karena keluarga besar dari pihak ayah saja sebagai alasan, tapi karena tuntunan-tuntunannya alhamdulilah (bukan berati kami tidak setuju dengan Nahdatul Ulama, karena pada dasarnya semua sama, tapi percayalah sampai kiamat nanti perbedaan akan selalu tercipta sesuai yang diterangkan oleh Al-Quran). Sedangkan keluarga besar Ibu penganut Nahdatul Ulama. Namun karena ibu menikah dengan ayah, dan sudah barang tentu seorang istri yang baik mengikuti semua keputusan imamnya, maka sejak saat itu ibu mengikuti dan menghormati keputusan ayah. Namun alhamdulillah perbedaan ini tidak pernah membuat keluarga dari ayah atau ibu menjadi berselisih paham, karena kami saling menghormati keputusan masing-masing.
Jadi sudah biasa dalam keluarga kami merayakan lebaran denga hari yang berbeda, untuk itu salah satu dari kami harus mengalah, atau mencari solusi terbaik untuk dapat berkumpul bersama bermaaf-maafan, dan saling menjaga tali silaturahim.
Ramadhan kali akan terasa berbeda bagi ku dan keluarga. Hal ini disebabkan aku dan kakak perempuanku yang harus terpisah jauh dari rumah. Aku di Malang sedangkan kakak di Jember, untuk urusan studi masing-masing. Kebetulan aku sedang magang atau praktik Industri sedangkan kakak harus mengikuti KKN. Ini adalah ramadhan pertamaku tanpa keluarga. Sedih rasanya. Semua akan terasa berbeda. apalagi aku baru bisa pulang saat H-7 lebaran, pun kakakku.
Hal kecil ini sering membuatku menangis malam-malam. Karena sebenarnya pada bulan puasa ini aku ingin fokus beribadah bersama keluarga, berkumpul bersama, tadarus, tarawih dan sebagainya. Dan semua keinginan indah itu akan sirna.
Entahlah akhir-akhir ini pikiran tentang keluarga terlalu mengusik dan banyak menyita perhatian dan pikiranku sejak aku membaca sebuah quote yang berbunyi "Karena umur ibumu belum tentu sepanjang waktu sibukmu, berbaktilah sebelum terlambat, sebelum datang penyesalan tiada guna ". Jujur setelah membaca itu aku menangis tiada henti. Apalagi setelah mengingat baktiku belum seberapa. Sungguh baktiku tidak ada apa-apanya. Kerjanya hanya menyusahkan tanpa bisa membalas. Tak jarang membantah perintah kedua orangtua. Dan pada saat itu juga aku berharap bisa selalu berada disamping mereka, disisa umur mereka, melihat mereka bangga, bahagia, tersenyum dengan usahaku. Maka dari itu kenapa jauh dari mereka membuatku menjadi sangat sedih. Biarlah banyak orang berkata sikap seperti ini terlalu manja. terlalu penakut, dan terlalu lain-lainnya. Sudah biarlah. Bukankah setiap manusia memiliki jalannya masing-masing untuk dapat membahagiakan orang yang dikasihinya?
Semoga Allah selalu melindungi kedua orang tuaku.
Aamiin.

