Sendu, dan Caffeine
Bagaikan berjalan di lorong waktu yang memiliki dimensi berbeda..mencoba menentukan arah yang tepat untuk berpijak. Berharap sebuah seruan akan membelokkan arahku. Karna aku tak ingin kembali. Aku sungguh ingin sebuah seruan baru, yang menuntunku ke arah yg baru. Bukan. Bukan yang itu. Tapi yang lain saja. Sungguh! Aku tak mau.
Karna seruan itu, memabukkan. membuatmu merasa ketergantungan. Parah!
Jangan, jangan lagi seruan yg bagaikan caffein itu. Meskipun hangat, mereka memabukkan. Mereka terlalu hitam, pekat. Bahkan hitam itu tak cocok dengan sebuah senyuman.
Hey caffein yg memabukkan! aku tak akan pergi melangkah ke arahmu lagi. Kamu hanya bahan kimia yang membuat penyakit!
Hanya bahan kimia! Dan penyakit. Aku bersyukur sekarang aku tidak menjadi caffein addicted. Hanya sekali atau dua kali. Karna hanya keledai yg melakukan kesalahannya dua kali.
